Rabu, 27 Oktober 2010

Generasi Yang Bangkit

Wahai Generasi Muda, Saatnya Menulis... 
Oleh: JAMSARI* 

Pramoedya Ananta Toer mencatat dalam Rumah Kaca; “menulislah, apapun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis dan tulis. Suatu saat pasti berguna.” Lontaran kalimat Pram di atas adalah cambuk bagi para penulis. Untuk penulis pemula bukan hanya sebatas cambuk melainkan bagian dari ruh kehidupan tulis menulis para jurnalis dan generasi penulis muda ditingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Menulis ibarat melukis, menggambar, menjelaskan sesuatu hal dengan detail untuk dibaca orang lain dengan orientasi memberikan informasi pengetahun atas dinamika perubahan sosial, ekonomi, budaya, politik, pendidikan, dan sebagainya melalui penyaluran ide, gagasan, pendapat tanpa mengurangi substansi makna pengetahuan tersebut.


Melatih transformasi ilmu pengetahuan pada publik. Contoh sistematika paling sederhana dalam penulisan adalah dengan tiga tahap. Membuat lead, tubuh yang berisi pembahasan dan pejelasan masalah, dan penyimpulan. Adapun judul dan sub judul merupakan bagian dari penyimpulan tema penulisan yang sedang kita kerjakan secara tidak langsung. Pertanyaan dasarnya, kapan memulainya?

Tentu, sejak dini. Dari sisi pendidikan formal bisa dimulai di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Sedangkan sisi non-formal berangkat dari usia menginjak tahu membaca, mendengar, di masa pertumbuhan dalam usia yang sepadan dengan pendidikan formal. Prakteknya, seperti yang dilakukan sejumlah mahasiswa-mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 15 Universitas Muhammadiyah Malang dalam acara pelatihan jurnalistik (tulis-menulis) pada 23 Juli 2010 bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan Madrasah Tsanawiyah (MTS) di balai desa Argotirto Sumbermanjing Wetan Malang.

Pelatihan penulisan itu membidik peningkatan minat, penggalian bakat, potensi bagi siswa-siswi tersebut agar membudaya dan bisa dirasakan mereka kelak, betapa besarnya manfaat penulisan untuk masa depan. Pertama, menjadikan generasi muda untuk tetap berpendidikan, berperadaban, berkompetisi, berwawasan, agresif, kritis, kreatif, dan berpengetahuan lebih. Sebab dengan menulis orang akan lebih mudah mengembangkan tingkat kreativitas ide, dan gagasan positif ke depan.

Kedua, melatih dan memperkokoh siswa-siswi (peserta) dalam berbahasa Indonesia lewat pelatihan penulisan. Sebab menulis yang benar tentu tak lepas dengan ejaan, kata, kalimat, dalam berbahasa yang benar pula. Ketiga, menerapkan sistematika penulisan dengan rumusan pokok yaitu; lima W satu H (what, where, when, why, whom, dan how). Artinya; pada penulisan judul, lead, tubuh, maupun penutup tetap berpatokan pada unsur-unsur rumusan lima W satu H sebagai perangkat penyusunan tata kalimat dan bahasa.

Oleh karena itu, adanya rumus tersebut selain penting juga dapat mempermudah praktek penulisan dan mudah dipahami pembaca. Keempat, penjelasan media penulisan. Artinya, bahwa bakat menulis dengan tunjangan minat membaca bisa diarahkan pada media massa sebagai dasar dan sumber informasi. Selain itu, sosialisasi referensi, adanya sejumlah perpustakaan desa hingga perpustakaan daerah menjadi rujukan tetap untuk mendapatkan sumber-sumber nilai bacaan lebih.

Kemudian tulisan yang sudah tersusun bisa diarahkan ke pengiriman sistem opini pembaca, artikel, cerpen, esai, dll., pada media massa cetak seperti Media Indonesia, Republika, Surya, Jawa Pos, Kompas, Malang Post, Duta, Koran Pendidikan, Surabaya Pos, dan sebagainya.

Hal itu merupakan salah satu sistem merawat kegiatan tulis menulis agar tidak mengalami kemandekan dan dapat tersalurkan setiap mempunyai karya tulis.

Di samping itu, dalam kumpulan karya-karya tulis seperti bentuk cerpen yang syarat akan latar, peranan tokoh, naratif cerita, suasana, makna sosial, misalnya, dapat dibukukan dan tercetak lalu bisa didistribusikan di toko-toko buku untuk menambah in come ekonomi, dan menambah pengetahuan bagi para pembeli dan pembaca.

Dengan berbagai bentuk, jenis, sifat penulisan maka masing-masing peserta dapat mengukur dirinya, apa dan penulisan berdasarkan jenis, sifat, dan bentuknya yang sesuai minat, selera, dan menunjang peningkatan perkembangan skill yang dimiliki peserta dapat dipertajam, diperkuat dengan mengasahnya melalui materi dan eksperimen penulisan pada pelatihan di atas. 

Menanam Investasi Pengetahuan 

Tanpa kita sadari, bahwa menulis di berbagai media massa atau di media apapun, media manapun adalah sama dengan menanamkan investasi pengetahuan pada masyarakat. Sebab esensi penulisan adalah penyebaran pengetahaun dengan menterjemahkan ide-ide baru lalu belajar meramu kata, kalimat, bahasa untuk dipahamakan kepada orang lain.

Menulis tak jauh beda menyebarkan virus-virus pengetahuan yang mempunyai nilai tinggi. Semakin banyak menulis dan semakin banyak terpublikasi melalui berbagai media maka akan semakain kuat pengetahaun yang kita atanamkan pada khalayak. Karean salah satu asas pengetahuan untuk dapat dikenal maka harus ditulis dalam bentuk teks.

Dengan adanya teks semua kalangan bisa tertolong dengan jalan membaca dan mengamalkan pengetahuan yang kita tuliskan melalui bentuk media tertentu. Pelatihan penulisan tersebut tak lain bertujuan menciptakan manusia yang selalu memiliki muatan dan kemampuan berinvestasi pengetahuan dan pengabdian pada masyarakat sejak dini.

Siswa-siswi tersebut bagaimana dipacu, dipicu untuk tetap eksis dalam melakukan budaya tulis menulis hingga terwujud dalam bentuk karya yang dapat memberikan kemanfaatan bagi semua kalangan masayarakat. Menulislah kalau kita mau dikenang zaman dan berbagi serta berinvestasi pengetahuan demi kemajuan masyarakat yang berpengetahuan, dan berwawasan luas. (dimuat di Koran Pendidikan,23-27 Juli 2010). 

*Mahasiswa FISIP Ilmu Komunikasi UMM, 
Penggiat Forum Rumah Baca Cerdas (RBC) Malang dan 
Ketua Forum Madzab Djaeng Multicultural Studies and Social Sciences Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan kritik dan saran anda melalui kotak komentar di bawah, dan apabila ingin memberikan tanggapan yang lebih panjang bisa langsung menghubungi via Email