Rabu, 29 Desember 2010

Analis Opini

Analisis Hukum atas Opini Refly di Kompas 25 Oktober 2010

MK Masih Bersih?”, sebuah judul opini media massa Kompas 25 Oktober 2010 ditulis oleh Refly Harun mantan staf ahli hukum MK 2003-2007 yang merupakan tanggapan atas statement Mahfud MD Ketua Mahkamah Konstitusi di www.kompas.com tanggal 19 Oktober yang berupa:

Kami bersih 100 persen! Siapa yang punya bukti (sebaliknya) silakan, akan kami bayarlah.”

Sebagai seorang pengamat dan praktisi Hukum Tata Negara, dalam opini tersebut terdeskripsikan bahwa Refly seolah-olah sangat kecewa dan menilai ada ketidak beresan hukum dalam tubuh MK terkait adanya rumor suap pilkada pada salah satu hakim. Hal itu juga ditegaskan sangat lugas dan tegas oleh Refly dalam artikel tersebut pada waktu kunjungannya ke Papua dan menyebutkan nominal rupiah berkisar 10-12 miliar untuk membayar MK.

Tulisan itu memang menghentakkan publik terlebih pihak MK (khususnya Mahfud) yang geram akan opini itu. Jika kita tinjau dalam konteks hukum yang sesungguhya maka pernyataan Refly dalam media massa tersebut diperlukan sejumlah bukti hukum yang kuat kalau memang MK telah menyelewengkan jabatannya sebagai pemandu hukum negara.

Menyorot tulisan Refly itu maka dalam pandangan penulis akan mencoba menganalisis beberapa persoalan hukum terkait lemparan opini yang menggugah hukum dalam hukum ditubuh MK.

Pertama, tulisan Refly adalah perbuatan melawan hukum. Berdasarkan pemahaman atas putusan Hoge Raad, 31 Januari 1919 pada linea d bahwa: pernyataan Refly adalah bertentangan dengan kepatutan yang terdapat dalam masyarakat terhadap diri atau barang orang lain. Mengapa demikian sebab ia menyangkut nama baik MK (sebuah institusi Negara) dan individu Mahfud sebagai manusia yang berhak atas hukum pidana maupun perdata.

Di samping itu, dalam pengertian melawan hukum termasuk perbuatan seperti membuat orang lain tidak aman, atau orang lain merasa namanya sendiri, namanya orang tua, bahkan namanya orang yang ditokohkannya dianggap atau dapat dianggap tercemar, adalah termasuk perbuatan melawan hukum.

Artinya ada dua pernyataan bahwa pertama, pihak MK adalah pejabat/institusi negara yang bisa dirugikan Refly secara hukum pidana maupun perdata terkait pencemaran nama baik dan penyebaran rumor kasus suap di tubuh MK yang sudah tercium oleh publik dan masyarakat luas.

Kedua, Refly sendiri menjadi objek yang melawan hukum sebab dalam pernyataan opini tersebut belum terdapat bukti-bukti yang bisa menguatkan dimana letak kesalahan MK atas tindakan penyelewengan salah satu dari sembilan dari hakim tersebut.

Perbuatan melawan hukum disini dinyatakan karena adanya indikator “pencemaran nama baik MK dan sosok individu atas ketidak bertanggungjawaban seorang Ketua Mahkamah Konstitusi yang seharusnnya menjaga hukum tetapi malah melindungi mafia hukum.”

Kedua, Refly terkena unsur sifat melawan hukum. Merujuk pada pendapat Mahkamah Agung R.I terlihat jelas berdasaarkan Yurisprudensi Tetap MARI No. 30 K/Kr/1969, tanggal 6 Juni 1970, yaitu; dalam setiap tindak pidana selalu ada “sifat melawan hukum” dari perbuatan yang dituduhkan, walaupun dalam rumusan delik tidak selalu dicantumkan.

Artinya bahwa unsur sifat melawan hukum pada Refly akan tetap menjadi keputusan secara hukum terkecuali ketika hal itu bisa ditindak lanjuti dengan tiga ketentuan pelanggaran hukum dan Refly dapat dinyatakan tidak bersalah, yaitu; tulisan Refly terbukti menunjukkan adanya kesalahan, adanya kemampuan bertanggungjawab, dan adanya unsur kesengajaan.

Dari situ akan terlihat dimana proses indikasi sifat melawan hukum dari Refly akan semakin jelas kalau memang bisa ungkap secara implisit unsur perlawanan hukumnya. Salah dan tidaknya Refly atau benar dan tidaknya MK adalah harus ditelaah melalui sifat melawan hukum untuk menjelaskan kronologis perbuatan melawan hukum baik pada Refly itu sendiri maupun MK dengan segenap tinjauan hukum dan pembuktiannya.

Ketiga, Refly terindikasi berkewajiban dalam pembuktian hukum. Bahwa Mahfud yang kemudian membentuk Tim Investigasi hukum dan menunjuk Relfy sendiri sebagai ketuanya adalah salah satu hak pembuktian dimana hukum tetap harus ditegakkan apakah MK bisa dinyatakan melanggar hukum atau tidaknya akibat salah satu hakim yang menerima uang suap dari salah satu peserta pilkada ataupun Refly sendiri yang bermaksud lain dengan unsure kesengajaan politis terhadap MK.

Senada dengan pembuktian hukum tersebut bahwa pada Pasal 160 KUHPidana berbunyi:Barangsiapa di muka umum dengan lisan atau dengan tulisan menghasut supaya melakukan sesuatu perbuatan yang dapat dihukum, melawan pada kekuasaan umum dengan kekerasan atau supaya jangan mau menurut peraturan perundang-undangan atau perintah yang sah yang diberikan menurut peraturan perundang-undangan, dihukum penjara selama-lamanya enam tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,-“.

Oleh karena itu sudah cukup jelas akan terjadi sebuah pemetaan proses pembuktian hukum. Pertama, Refly harus secepatnya dapat membuktikan statemennya melalui Tim Investigasi hukumnya untuk menunjukkan pada publik bahwa kebenaran opininya adalah kebenaran publik bukan kebenaran sensasional pencitraan politik melalui media massa. Mahfud dalam hal ini adalah mewakili MK yang akan dituntut secara hukum oleh Refly kalau kebenaran bukti adanya penyuapan terhadap MK dapat dibuktikan secara hukum oleh Refly dan diproses oleh kejaksaan melalui pihak pengaduan badan kepolisian.

Kedua, Refly akan mengalami tindakan sempit, tuntutan hukum balik oleh MK jika tidak dapat membuktikan kebenaran suap yang terjadi dalam tubuh MK. Sebab dalam proses pembuktian hukum pihak MK adalah mengalami kerugian dan akan menuntut kerugian tersebut dengan pemahaman bahwa tuntutan balik dapat ditujukan baik terhadap individu, lembaga media pemberitaan, lembaga kepolisian maupun kejaksaan.

Tindakan itu adalah suatu jalan menuju kebenaran hukum yang selama ini mengalami sandungan masalah ketidak konsekwensian hukum dan selalu memihak pada penguasa keputusan hukum di Indonesia terlebih MK sebagai induk putusan hukum dalam kekuatan hukum bernegara.

Kesimpulan
Kata Mahfud; ”kalau Tim Investigasi menenmukan bahwa ada hakim yang terlibat mafia kasusu, tetapi kemudian dia ingkar dan tidak bersedia dibawa ke Komisi Pemberantasan Korupsi, saya yang mundur. Artinya saya telah gagal memimpin.” (Kompas, 3/11/10).

Pernyataan itu adalah sebuah konsekwensi ketegasan dari Mahfud untuk kredibiltas MK dari adanya kritik dan isu kebusukan yang sedang menerpa MK. Oleh karena itu kesimpulan selanjutnya atas perkara MK yang diopinikan Refly dapat ditarik benang merah hukumnya sebagai berikut:

Pertama, hak hukum MK adalah untuk membantah kalau ternyata temuan dan kritikan Refly tidak benar.

Kedua, hak hukum Refly adalah hak untuk mengungkapkan temuan dan mengajukan kritik di media massa.

Ketiga, kewajiban hukum MK dan Refly adalah sama yaitu membongkar kasus tersebut hingga tuntas.

Kiranya kalau kita persempit lebih lugas bahwa kewajiban dan kewenangan Tim Investigasi harus sejalan dengan hukum dan ketentuan yang dibuat atas kronologis kasus yang terjadi di MK dan tetap mengindahkan hukum sebagai jalur aturan dan begitu pula konsekwensi Mahfud atas MK.

Katalog Filsafat Ilmu

Pengantar Filsafat Ilmu

“….. filsafat memang tidak lain daripada usaha mencari kejelasan dan kecermatan secara gigih yang dilakukan secara terus menerus.”1 
Dari-Republik-karya Plato

Apa itu filsafat? Mengapa kita harus berfilsafat? Apa korelasi antara filsafat ilmu dan ilmu filsafat?

Transkeadilan Vs Transpolitika

Perlawanan Transkeadilan di Bawah Transpolitika
Oleh: JAMSARI

Dalam kehidupan yang berhadapan dengan developing of technology bahwa seakan-akan jarak, kedekatan, waktu, tak lagi menjadi kendala penghalang dalam melakukan hubungan interaksi antar sesama. Tandanya, borderless semakin mendominasi hak-hak individu untuk beraktivitas menggunakan sarana kemajuan tekhnologi. Dan itu semua tidak berarti menjadi bebas tanpa aturan.

Matinya Sang Pengarang

Obituari Sang Pengarang ”Matinya Sang Pengarang”
Oleh JAMSARI

Roland Barthes adalah marji’ (rujukan) sastrawan dunia. Dia terlahir pada 12 November 1915 Chebourg, Normandia Prancis dan meninggal 25 Maret 1980 di Paris. Dia terlahir dari seorang perwira Angkatan Laut, Louis Barthes yang terbunuh dipertempuran Laut Utara sebelum Barthes genap usianya satu tahun.

Tantangan Islam

Nalar Regenerasi Islam

Menanggapi tentang progresif NU yang berorientasikan ekonomi dan kebangsaan dalam memaksimalkan regenerasinya (kompas, 30/10) oleh Zuhairi Misrawi sebetulnya tidak salah dan tidak buruk untuk kemajuan organisasi Islam sebesar NU di Indonesia. Tetapi yang menjadi kendala dasar pemikiran bahwa NU sampai saat ini masih terbelenggu dengan nilai-nilai tradisionalisme kental meskipun para generasi yang sudah melanglang buana berpendidikan doktor lulusan Amerika, Kairo, Australia, Eropa, rupanya juga tidak mampu menjawab atau memberikan konsep penyegaran terhadap NU sendiri.

Sepak Bola; "Jago Kandang"

Kandang Para Jago” atau “Para Jago Kandang”?
Oleh: JAMSARI

Tulisan Effendi Gazali pada 28 Desember 2010 yang berjudul “Penumpang Gelap Bola Antarkampung” kiranya menukik dan tepat bidikan pada euforia nasionalisme persepakbolaan kita, rupa-ruapnya telah menggeser nilai-nilai nasionalisme yang sesungguhnya; yaitu janji Pak Beye dan Kapolri soal kaburnya Gayus dan nasib TKI yang tersiksa di negeri rantau, kejelasan Centurygate, mahalnya pendidikan, nasib warga Wasior, Tsunami Mentawai dan kerusakan tempat tinggal warga Sleman, Muntilan, akibat erupsi Merapi dan sebagainya.

Pergerakan Mahasiswa

 













Judul Buku : QUO VADIS Pragmatisme Vs Idealisme
Penulis         : Jamsari, Astar Hadi, Awang Dharmawan, dkk.
Penyunting : Jamsari
Penerbit      : Mata Padi Presindo Yogyakarta, Madzhad Djaeng, HMI Cabang Malang Komisariat FISIP UMM
Tebal             : viii+158 hal
Cetakan        : Januari 2011
ISBN              : 978-602-98226-2-5



Kemana Arah Pergerakan Mahasiswa?

Student now leader tomorrow”
(Prof. Dr. H. A. Malik Fadjar MSc.).

Sebuah kalimat yang kerap kali diucapkannya, salah satunya memotret makna masa depan sosok mahasiswa yang syarat dengan tantangan dan kesabaran berproses untuk menemukan jati dirinya. 

Muharram

Tradisi 10 Muharram Islam-Jawa
Oleh: JAMSARI

Bulan Muharram sebagai bulan awal tahun baru Hijriyah Islam, dalam tradisi Jawa disebut wulan Selo (bulan Suro) dimana ada beragam upacara sesajen, suroan, yang kini terbungkus melalui budaya keagamaan dengan istilah “selamatan” tiap tanggal 10 Suro.

DPRD

DPRD: Ditunggangi Perusahaan Raksasa Di daerah
(Tanggapan dan Penguatan Opini Prof. Dr. Zaenudin Maliki MSi)
Oleh: JAMSARI

Menanggapi tulisan Prof Dr Zainudin Maliki MSi (ZM) dengan judul Iterpelasi: Membela Kepentingan Siapa? (Kompas, 16/12) merupakan bentuk kepedulian dan pembelaan terhadap “ekonomi kerakyatan” serta keresahan atas sikap DPRD Surabaya yang mempolitisir Peraturan Wali Kota Nomor 56 dan 57 tahun 2010.

Nilai Dasar Perjuangan


NILAI DASAR PERJUANGAN (NDP)

  1. DASAR-DASAR KEPERCAYAAN
Manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan. Kepercayaan itu akan melahirkan tata nilai guna menopang hidup dan budayanya. Sikap tanpa percaya atau ragu yang sempurna tidak mungkin dapat terjadi. Tetapi selain kepercayaan itu dianut karena kebutuhan dalam waktu yang sama juga harus merupakan kebenaran. Demikian pula cara berkepercayaan harus pula benar. Menganut kepercayaan yang salah bukan saja tidak dikehendaki akan tetapi bahkan berbahaya.

Citizen Jurnalism

Judul Buku : Ctizen Jurnalism
Penulis : Nurudin S.Sos., M.Si.
Editor : Jamsari
Penerbit : Mata Padi Presindo Yogyakarta
Tebal : xviii+120 hal
Cetakan : Oktober 2010
ISBN : 978-602-96721-7-6

Sebuah Penemuan Baru

Setiap manusia berhak menuangkan ide, pikiran, gagasan, kritik, dan apapun yang ada di benaknya melalui sebuah tulisan.

Tinta Cinta untuk Lusiana


Judul Buku : Tinta Cinta untuk Lusiana
Penulis : Prof. Dr. H. Djoni Djunaedi, dr., Sp.PD., KPTI
Penyunting : Jamsari dan Elisa
Penerbit : Mata Padi Presindo Yogyakarta
Tebal : xxii+108
Cetakan : Juni 2010
ISBN : 978-602-96721-6-9

   

Seuntai Karya untuk Lusi

Berjuta cerita yang pernah terangkai dalam hati, terukir di jiwa akan menjadi sejarah dimana seseorang mempunyai nilai dan arti kehidupan di mata Tuhan dan umat-Nya. Apa-apa yang terajut dan sempat mengikrarkan kata “Cinta” dan menyatukan belahan jiwa yang satu dan lainnya hingga menghasilkan renum buah keturunan, semata-mata bagian dari aktualisasi proses kehidupan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.”

Ancaman Ritel Asing

Waspadai Penggusuran Pasar Tradisional dari Ritel-ritel Asing
Oleh:JAMSARI

Selamat malam, selamat datang di Alfamart”, kata yang tak tulus keluar dari salah seorang kasir kartel Alfamart di Malang. Suara itu datar, tanpa senyum, dan terlihat kaku. Ada ketakutan instruksi dari atasan yang seolah-olah jika tidak memberikan pelayanan terbaik berupa sambutan “hangat” bagi para konsumen akan “dipecat” atau diturunkan status jobdisnya. Tandanya seorang buruh harus tahluk pada perintah pemodal untuk mempertahankan status pekerjaannya sebagai karyawan. 

Menemukan Islam Lewat Ahmad Wahib, Gus Dur dan Nurcholis Madjid

Menemukan Islam, Membaca Kembali Pemikiran Ahmad Wahib
Oleh JAMSARI
(Dimuat di Jurnal Gagasan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI),  Jakarta, November 2010)

Aku ingin Al-quran itu membentuk pola pikirku. Aku tak tahu apakah selama ini aku sudah Islam atau belum. Tapi bagaimana mengintegrasikan Al-quran itu dalam kepribadianku? Bagaiamana?
Tuhan, aku rindu akan kebenaranMu”.
(Catatan A Wahib, 11 Maret 1969)

Kunjungan SBY ke Surabaya

Apa Relevansi Kunjungan SBY ke “Sby”
Oleh: JAMSARI 

Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Surabaya (“Sby”) selama tiga hari (13-15 Desember) disambut dengan beragam ekspresi masyarakat Jawa Timur antara “suka” dan “duka.”

Rabu, 08 Desember 2010

TNI Dua Wajah



 


Judul : Jati Diri dan Profesi TNI
Penulis : Dr Muhadjir Effendy, M.AP
Penerbit : UMM Press, Malang
Tahun : I, Agustus 2009
Tebal : xxxii + 287 halaman







 TNI, Satu Cermin Dua Wajah
Oleh: JAMSARI
(Dimuat di Jurnal Bestari UMM, Januari 2010)

Manusia tercipta sebagai mahluk sosial yang memiliki sistem hidup berkelompok-kelompok. Sistem tersebut kemudian melahirkan sub-sub sistem tertentu dalam memperjelas dan mempertegas status dan peranan hidupnya. Tentu hal tersebut berjalan dinamis sesuai dengan dinamika zaman yang berkembang selama ini.

Sinematografi Tokoh

Signifikansi Sinematografi Tokoh Agama
Oleh: JAMSARI

Film Sang Pencerah yang telah dilounchingkan serempak di seluruh studio film Indonesia sejak 8 September lalu semakin mengukuhkan betapa signifikan peranan sosok Muhammad Darwis (K H Ahmad Dahlan) dalam perubahan zaman yang mengglobal dan begitu kompleks sampai detik ini.

Pura-pura Lupa

Hipotesa yang Mengabaikan Realita
Oleh: JAMSARI

Apa Kabar Indonesia” (dialog) live di TV One malam Jumat pukul 22.00 yang bertemakan “Resensi Buku Pak Beye dan Politiknya” dengan nara sumber Wisnu Nugroho (penulis) dan panelis pakar Komunikasi Effendi Ghazali, politikus muda Demokrat Anas Urbaningrum dan politikus muda Golkar Yudi Chrisnandi bukan sekedar pepesan kosong namun menelisik bagaimana mengetahui rahasia sukses SBY.

Kesuksesan SBY atas politik pencitraannya pun terselip tiga tayangan teguran SBY dalam acara bedah buku tersebut yaitu; ketika microphono yang rusak karena kabelnya di makan tikus pada saat SBY pidato, teguran terhadap anggota Dewan yang tidur pada saat rapat, dan teguran pengamanan unjuk rasa pada 12 Desember 2008.

Angkringan Yogya

Dari Angkringan Yogyakarta untuk Bangsa
Oleh: JAMSARI

Angkringan merupakan salah satu bentuk dari ruang publik unik masyarakat di Yogyakarta yang tiap orang pasti mengenalnya dengan bungkusan nasi kucingnya dan aneka macam makanan goreng, kopi, teh, es teh, wedang jahe, yang tersaji sederhana dengan harga relatif murah dan merakyat.

Intertainment=Agama

Infotainment” Adalah Agama
Oleh: JAMSARI

Belakangan ini dunia infotainment semakin ramai menggosipkan isu-isu horor, mitos, klenik dan misteri. Kadang-kadang mengangkat isu alam yang melibatkan sejumlah selebritis untuk mengelabuhi pemirsa.

Coba kita tengok tayangan infotainment Selebrita (selebriti dan berita) di Trans 7 tanggal 23 September dan Silet di RCTI 26 September yang mengangkat kembali mitos legendaris kisah Nyai Roro Kidul, Si Manis Jembatan Ancol menjadi isu infotainment dalam kisaran selebritis di tanah air kita.

Mau Beribadah Kok Repot

Mau Beribadah Kok Repot!
Oleh: JAMSARI 
 
Kasus indikasi penyerangan pada Minggu 12 September di Gereja Huria Kristen Batak Protestan Pondok Timur Indah Kota Bekasi Jawa Barat yang mengakibatkan pengurus HKBP Asia Lumban Toruan mengalami luka tusuk di perut bagian atas dan Pendeta Luspida Simanjuntak mengalami luka memar adalah bentuk kekerasan yang menghalangi umat Indonesia untuk melakukan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.

Nasib Seniman Panggung

Menghidupkan Kesenian Tradisional Panggung
Oleh: JAMSARI

Seni pertunjukkan tradisi Jawa Timuran seperti ludruk, ketoprak, tari, monolog, dan teater, akhir-akhir ini dalam pertunjukannya mengalami sepi penonton akibat gempuran budaya global dan kurangnya perhatian budaya seni dan tradisi dari pemerintah Jatim.

Kesepian dan semakin terpinggirkannya seni dan tradisi tersebut pun dialami kesenian topeng malangan terlebih setelah meninggalnya Sang maestro topeng Malang Mbah Karimun pada 14 Februari 2010. Topeng Malangan kini jarang terdengar gaungnya, peragaannya, pementasannya tak seperti ketika Mbah Karimun masih hidup.

Agenda Setting Mass Media TV

Klanting Hanyalah Agenda Setting
Oleh: JAMSARI

Klanting, sebuah grup musik pengamen dari terminal Jayabaya Surabaya dalam program acara Indonesia Mencari Bakat (IMB) di Tran TV yang telah dinobatkan sebagai peserta pemenang terbaik IMB pada 24 Oktober Minggu malam adalah bentuk agenda setting yang menipu masyarakat.
 
Kemenangan itu telah merubah nasibnya yang semula mengamen dari satu bus ke bus lain mendadak meroket di dunia intertaintmen apalagi semenjak dikontrak sebagai bintang iklan Telkomsel AS dengan gaya kemeriahan pengamen ala jalanan. Klanting tampil sama-sama sebagai pengamen namun kini hasil uang yang didapatkan mereka sangat berbeda jauh dari pekerjaan ngamen sebelumnya. Profesinya sebagai seorang pengamen kini memiliki tingkat popularitas kelas yang berbeda antara pengamen kelas terminal dan pengamen kelas elit (industri).

Tafsir Penutupan Dolly

Tafsir Relokasi Penutupan Dolly
Oleh: JAMSARI

Surabaya selain terkenal sebagai kota pahlawan juga terkenal sebagai kota “prostitusi” terbesar di kawasan Asia Tenggara karena adanya Dolly.
Wacana penutupan lokalisasi Dolly oleh Pemkot Surabaya atas dorongan Pemerintah Provinsi Jatim adalah sesuatu yang mustahil dapat terjadi secara singkat. Karena Dolly meskipun memiliki citra negatif yang sudah berkembang dan menjamur sejak zaman kompeni Belanda sampai kini menjadi salah satu ladang ekonomi pertaruhan hidup masyarakat Dolly dalam mengais rezki.

Selasa, 07 Desember 2010

Taman Baca

Taman Baca


Perpustakaan adalah jantung pendidikan di tengah kehidupan masyarakat sebagai sumber wawasan dan pengetahuan. Taman Baca Masyarakat (TBM) yang terletak di Kantor Balai Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang menjadi salah satu media pembelajaran bagi masyarakat desa tersebut dan sekitarnya.


Warkop

Ngopi Sambil Belajar


Ruang publik dapat diciptakan oleh siapapun, di manapun berada meski celah itu berada di warkop, kampus, dan tempat lainya. Sebab, pentinganya ruang publik adalah sebagai kontrol sosial dalam membangun kesadaran kritis.

Monarki: Pepesan Kosong Politik

Monarki: Pepesan Kosong Politik
Oleh: JAMSARI*

Monarki Yogya konstitusional dan Inkonstitusional”, menjadi isu serius yang ditanggapi masyarakat-pengamat politik, sejarahwan hingga budayawan. Polemik itu perlahan menenggelamkan tanggungjawab krusial pemerintah dalam penuntasan kasus Century, mafia pajak Gayus dan silang sengkarut ketidakjelasan hak asasi manusia (TKI).

Redudansi demikian pernah terjadi sebelumnya, seperti kasus Century gate yang dinina bobokkan oleh kasus Gayus, Bibit Samad Riyanto-Candra Hamzah (KPK), dan sebagainya.

Belajar dari Erupsi Merapi

Gunung Bromo
Gunung Merapi

Belajar dari Erupsi Merapi
Oleh: JAMSARI*

Setelah meletusnya Gunung Merapi, erupsi awan panas (wedhus gembel) pada 26 Oktober hingga 5 November di Yogyakarta, kini menurut pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Departemen ESDM telah menetapkan aktivitas Gunung Bromo yang semula berstatus Waspada menjadi Awas di level IV. Namun seiring kegawatan status Gunung Bromo tersebut, justru status Gunung Semeru masih dalam kondisi Waspada level III (normal) seperti biasanya.

Budaya Dongeng Bagi Anak

Melestarikan Budaya Dongeng Bagi Anak
Oleh: JAMSARI*

Kemajuan tekhnologi merupakan sebuah prestasi budaya modern (ITE) dan sekaligus menciptakan prestasi budaya “sibuk” sehingga budaya mendongeng orangtua pada anak-anaknya akhir-akhir ini luput dari budaya kita yang sesungguhnya sebagai warisan nenek moyang.

Anak-anak masa kini justru malah disuguhi tayangan televisi dengan beberapa program infotainment yang berdampak pada mental psikologis, melemahkan nilai-nilai humaniora bagi pertumbuhan pengetahuan si anak.

Zaman dahulu, mendongeng digunakan sebagai alat atau media komunikasi (budaya lisan) dari satu tempat ke tempat lain. Cerita-cerita tentang sejarah, kepahlawanan, perjuangan, kehidupan masyarakat adalah pesan komunikasi yang sering diterapkan orangtua dahulu. Bagi orangtua di zaman itu dongeng sering kali ditunjukkan pada anak-anaknya sebelum tidur dengan durasi pendek untuk menimang anak-anaknya agar cepat terlelap.

Selasa, 30 November 2010

Bangsa yang Terdidik

Judul Buku : Menjadi Bangsa Terdidik 
Penulis : Soedjatmoko 
Penerbit : PT Kompas Media Nusantara 
Tebal : xviii+262 halaman 
Cetakan : Januari, 2010 
ISBN : 978-979-709-458-4



Apakah Indonesia Tergolong Bangsa Terdidik?  
Oleh: JAMSARI*
Menjadi Bangsa Terdidik” bukan sekedar kumpulan catatan Soedjatmoko tetapi ide brilian genius dan visioner sebab persoalan pendidikan pada suatu bangsa adalah hakekat harkat dan martabat dengan nilai tertinggi.

Apakah Indonesia sudah layak menyandang predikat sebagai bangsa terdidik? Sebuah pertanyaan sederhana namun membutuhkan kerutan dahi dan basahnya keringat di kening kita semua. Dalam buku itu Soedjatmoko mengetengahkan pemikiran untuk menatap Indonesia ke depan, menoleh serius-betapa pentingnya pendidikan dan kemampuan belajar bagi rakyat Indonesia untuk terus ditingkatkan dan tetap berproses sebagai pilar kemajuan bangsa. Sumber daya manusialah yang harus dimantapkan dan digodok agar bangsa Indonesia mampu merubah karakter pendidikan dan dirinya.

Senin, 15 November 2010

Rumah Baca Cerdas


Judul Buku : Menanam Benih Menuju Indonesia Jernih
Penyunting : Jamsari dan Nazaruddin Malik Fadjar
Penerbit : UMM Press
Cetakan : Pertama, Desember 2009
Tebal : xii + 131 Halaman

Buku yang ditulis beberapa pakar keilmuan sosial, aktivis dan lembaga sosial masyarakat adalah hasil dari resume diskusi di Forum Rumah Baca Cerdas (RBC) yang saya sunting sendiri dengan Nazarudin Malik Fadjar.

Buku Menanam Benih Menuju Indonesia Jernih memuat tumpukan tulisan beragam tema aktual sepanjang tahun 2009 di RBC yang didirikan oleh Prof. Dr. H. Malik Fadjar MSc semenjak tahun 2005.

Rabu, 27 Oktober 2010

Resensi Buku

Buku Gus Dur yang Kiai: Esai-Esai Santri Ciganjur ini terbit pada Februari 2010 setelah digagas 40 hari meninggalnya Presiden RI ke-4, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pengasuh Pondok Pesantren Ciganjur Jakarta Selatan oleh seluruh santri dan para alumni termasuk saya sendiri.

Yang Tak Lengkang Oleh Zaman adalah bentuk esai yang saya tulis ketika romantisme Gus Dur masih aktif dalam berperan sebagai intelektual muda bangsa bersama Ahmad Malik Fadjar dan Nur Cholis Madjid menjelang Muktamar NU ke 28 di Situbondo.

Buku yang dipengantari oleh Romo Frans Margin Suseno dan Gus Sholahudin Wahid (Pengasuh Pesantren Tebu Ireng Jombang) ini merupakan kisah sekaligus refleksi dan doa agar Gus Dur diterima Allah SWT dengan tenang dan bahagia di alam baka. Amien.
Selamat Jalan Gus........

Generasi Yang Bangkit

Wahai Generasi Muda, Saatnya Menulis... 
Oleh: JAMSARI* 

Pramoedya Ananta Toer mencatat dalam Rumah Kaca; “menulislah, apapun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis dan tulis. Suatu saat pasti berguna.” Lontaran kalimat Pram di atas adalah cambuk bagi para penulis. Untuk penulis pemula bukan hanya sebatas cambuk melainkan bagian dari ruh kehidupan tulis menulis para jurnalis dan generasi penulis muda ditingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Menulis ibarat melukis, menggambar, menjelaskan sesuatu hal dengan detail untuk dibaca orang lain dengan orientasi memberikan informasi pengetahun atas dinamika perubahan sosial, ekonomi, budaya, politik, pendidikan, dan sebagainya melalui penyaluran ide, gagasan, pendapat tanpa mengurangi substansi makna pengetahuan tersebut.

Penulisan

Menulislah Dengan Hati 
Oleh: JAMSARI* 

“Menulis itu mudah….”, kata yang pernah terucap dari seorang penulis bernama Arswendo Atmowiloto. Menulis bukan semata mata terbentuk karena talenta maupun mengikuti diklat dasar-dasar penulisan dari bangku sekolah, perkuliahan atau belajar dari kawan tetapi membutuhkan motivasi dan kekuatan hati yang dalam.

Sedangkan Pramoedya Ananta Toer mencatat dalam Rumah Kaca; “menulislah, apapun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis dan tulis. Suatu saat pasti berguna.” Ikhwal yang patut kita renungkan dari apa yang dikatakan Arswendo dan Pram adalah ketika diri kita dan hati kita ingin menulis dengan sungguh-sungguh dan memulainya maka coba, dan tulis apapun yang ada dibenak pemikiran kita.

Banyak penulis yang megilusterasikan bagaimana sukses dan indahnya menulis ibarat naik sepeda motor. Sekali mencoba belum tentu bisa dan harus sering dicoba dan membutuhkan keberanian yang intens. Semakin banyak mencoba meskipun kadang harus terjatuh dan terluka maka akan semakin mahir.